-- Jalaluddin Rumi
Berasal dari sebuah biji yang kecil lalu tumbuh bergerak
menjadi batang yang tinggi, menjadi pucuk daun, menjadi ranting, menjadi akar,
lalu mati...biji-biji yang lainnya akan berlaku sama seperti itu..
“Sesungguhnya Alloh menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan
biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan
yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah,
maka mengapa kamu masih berpaling?”
{QS. Al-An'am, :95}
Kemudian perhatikan Bumi bergerak , bulan bergerak, atom-atom
bergerak pada aturan yang harmoni...
“Alloh-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan. Alloh mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.”
{QS. Ar-Ra'd, 13:2}
Kemudian pandangi seluruh alam semesta, pandanglah dengan
hening. Lihatlah alam itu. Semuanya bergerak serentak dengan rencana yang baik
dan sempurna, ia tidak berdaya mengikuti kemauan yang tidak bisa dibendung dari
dalam..mereka pasrah terhadap gerak Yang Menggerakkan, mereka tidak bisa
menolaknya..ada sebuah gerak yang meliputi seluruh alam yang tidak kelihatan,
yang tidak bisa dijangkau oleh mata dan perasaan.
"Kepunyaan Alloh-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi,
dan adalah Alloh Maha Meliputi segala sesuatu."
{QS. An-Nisaa, 2:126}
Akan tetapi gerak itu tampak sekali dengan jelas sehingga
bumi itu bergerak, matahari bergerak, tumbuhan bergerak, jantung kita bergerak,
atom-atom bergerak. SEMUA MENGIKUTI GERAK HAKIKI, bukan kehendak kita.
Lihatlah sekali lagi dengan seksama, engkau akan melihat
Yang Menggerakkan, Yang Hidup, Yang Nyata (Dhohir), Yang Tersembunyi (Bathin),
dan Dialah Yang tidak bisa dijangkau oleh kata-kata dan sifat..
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Dzahir dan Yang
Bathin, dan Dialah Yang Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.”
{QS. Al-Hadiid, 57:3}
Dan bersujudlah kepada yang TAMPAK itu, bukan kepada alam
semesta yang fana, yang bergantung kepada Sang Hidup, engkau akan melihat semua
alam bersujud dengan caranya masing-masing.
“Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di
langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud
pula) bayang- bayangnya di waktu pagi dan petang hari.”
{QS. Ar-Ra'd, 13:15}
“dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud”
{QS. Asy Syu'araa, 26:219}
“Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada disisi Tuhanmu
tidaklah merasa enggan menyembah Alloh dan mereka mentasbihkanNya dan hanya kepadaNya
lah mereka bersujud.”
{QS. Al A'raaf, 7:206}
Kemudian semuanya bertasbih dengan bahasanya yang khusus.
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” {QS. Al-Isra, 17:44}
“Tidaklah kamu tahu bahwasanya Alloh: kepada-Nya bertasbih
apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya.
Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Alloh Maha
Mengetahui apa yang mereka kerjakan.”
{QS. An-Nur, 24:41}
Kemudian lihatlah yang menggerakkan jantung anda, jangan
lihat jantungnya. Tetapi yang menggerakkan itu, yang amat dekat itu, yang hidup
itu, yang kuasa itu, yang lebih dekat dari jantung anda sendiri!
“Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (do'a hamba-Nya).”
Huud - Ayat: 61
Maha Suci Engkau..
Maha Suci Engkau..
Maha Suci Engkau..