Senin, 21 Oktober 2013

Teriakan Kata Cinta untukNya!

 


“Sebenarnya cinta Tuhan itu menerangi kalbu dan menjadikan pecinta terjaga sepanjang malam, tanpa tidur dan makan.

Wahai kawan, jika kau seorang pecinta maka jadilah seperti lilin. Larut di sepanjang malam, membara dalam kesenangan hingga pagi datang.
Dia yang bagaikan cuaca beku di musim panas, bukanlah seorang pecinta. Di tengah-tengah musim panas, kalbu seorang pecinta membakar musim gugur.

Wahai kawan, jika engkau memendam cinta yang ingin kau nyatakan, maka teriaklah seperti seorang pecinta! Teriaklah! Teriaklah!

Tapi, jika kau terbelenggu oleh nafsu, jangan menyatakan sesuatu pun pada Cinta. Masuki kembali jalan ruhani dan bakarlah belenggu-belenggu!

Oh..manusia yang sederhana, bagaimana mungkin seorang pecinta menyatu dengan nafsu? Bagaimana mungkin Isa makan melalui cara yang sama dengan keledainya?”

-- Jalaluddin Rumi, dalam Diwan-i Syams-i Tabriz


Alloh Maha Cemburu dan Alloh tidak mau diduakan, itu sudah menjadi sifat Alloh, yang selalu Alloh jaga eksistensinya. Dan bila engkau menyatakan diri untuk berjalan meraih cinta Alloh, maka semua pandanganmu, segenap rasa dan perasaanmu akan tercurah kepada Alloh. Bila engkau berpaling pada cinta yang lain (setelah engkau nyatakan cinta kepada Alloh), maka Alloh akan mengambil paksa cinta-cinta yang lain yang mengitari dirimu, cinta pada kariermu, anak-anakmu, kekasihmu, cita-citamu, keluargamu, sahabatmu bahkan cinta pada dirimu sendiri, dengan cara Alloh, dengan cara dipisahkan, dijauhkan atau ditinggal pergi untuk selamanya. Semua itu cara Alloh, agar cinta engkau hanya untuk Dia, bukan untuk selain Dia.

Bila engkau berniat mencintai Dia, maka tinggalkan cinta yang lain selain mencintai-Nya, sebelum Alloh ambil paksa hak-Nya dengan jalan memisahkan engkau dengan segala sesuatu yang kau cintai, maka hal itu akan jauh lebih menyakitkan, dan pedih berkepanjangan bila engkau tak ada kesadaran di dalamnya.

Bila engkau menyatakan cinta kepada-Nya, maka Alloh akan utus syaitan untuk menguji kadar cintamu kepada-Nya. Syetan itu menggoda kita darl samping kanan kiri, dari belakang dan depan, dari atas dan bawah. Dari samping Ibu/Bapak kita, teman dan sahabat kita dari atas dan bawah, anak istri/suami dari depan dan belakang.. Syetan itu bisa masuk pada diri mereka semua, orang-orang yang terdekat dan yang paling kita cinta, untuk meragukan segala niat untuk menuju cinta kepada Alloh. Hal ini adalah pintu utama yang harus di lewati bagi para pecinta-Nya (kekasih-Nya), bila pintu pertama ini lulus dengan baik, maka pintu-pintu berikutnya akan mudah untuk dilalui..

Masihkah engkau manyatakan diri mencintai Alloh, bila cintamu pada Alloh, kau nomer sekiankan..!?

Haruskah engkau mengeluh & mengaduh, bila segala cinta itu Alloh ambil dengan paksa darimu, dan Alloh ganti dengan cinta yang hakiki, yaitu cinta kasih-Nya, yang merupakan sumber dari segala cinta..

Ilahi anta maksudi waridhaka madzlubi attiny mahabbataka wama'rifataka, Aamiin...

Kamis, 17 Oktober 2013

Mahabbah & Semesta

“Karena sesungguhnya Alloh itu mentajalikan dirinya dalam berbagai bentuk, tempat & situasi. Dan bagaimana kita bisa mengatakan tidak untuk mencinta, sementara itu adalah fitrah yang tertancap direlung jiwa segenap mahluk.”
-- Imam Khomeini

Sebelum engkau bertakbir kepada Tuhanmu pahamilah anjuranya untuk bertakbir, agar lebih mengait dan mengena ke dalam Rasa.

Bagaimana mungkin DIA tidak mencintai HambaNYA sedangkan si Hamba itu adalah milikNYA bahkan fir'aun pun semasa hidupnya selalu diperhatikanNYA. CintaNYA meliputi tiap-tiap sesuatu dan termasuk pada tiap-tiap jiwa namun.... sang jiwalah yang terkadang lalai dalam kesadaran akan cintaNYA yang begitu sangat.... sangat.... sangat unik dlm segala hal, antik dlm segala hal, menarik dlm segala hal dan juga menggelitik.

Makna cinta itu luas, cinta tidak bisa hanya dipandang dari satu sisi saja, pada umumnya manusia memandang bahwa cinta itu adalah ketertarikan antara pria dan wanita (makhluk hidup) sehingga akhirnya makna Cinta itu menjadi sempit, Cinta itu adalah manifestasi dari sebuah kepedulian dan kasih sayang, yang selanjutnya melahirkan berbagai tindakan-tindakan (aksi), disitu ada hasrat, disitu ada pengorbanan, disitu ada kobaran semangat yang menyala, semua orang akan melakukan apapun demi cinta.

Cinta bisa saja diawali dari penglihatan, pendengaran, perasaan. Karena dari sudut pandang manusia, manusia menerima cinta dari kelima Indra ini. Namun, diluar itu ada sebuah Cinta yang ukuranya lebih besar dari itu, saking besarnya kita tidak dapat mengukurnya dan merincinya satu persatu, bahkan kita tidak dapat menjelaskannya secara logika karena Cinta yang besar ini mencakup alam semesta, bahkan kata cinta ini didalam bahasa-Nya mungkin saja salah.

Lihatlah bagaimana kasih sayang dan kepedulian-Nya merawat Alam semesta? Bukankah ini adalah sebuah cinta yang AKBAR. Lalu apa lagi kata yang tepat untuk mengungkapkan hal ini kalau bukan ALLAHU AKBAR? :)