Jumat, 19 Juli 2013

Rumi; Wahai Pencari, Berhijrahlah!


Jika pohon punya sayap atau kaki, tentulah ia bisa bergerak, sehingga tak diterimanya sakit dari mata gergaji atau dari pukulan kampak. Dan jika matahari tak bergegas ketika malam tiba, bagaimanakah bumi akan diterangi ketika fajar merekah.

Dan jika air tidak menguap dari laut ke langit, kapankah taman akan dialiri sungai dan dibasahi hujan. Ketika setitik benih bergerak dari sumbernya ke tujuan, ditemukannya rumahnya, dan lalu menjadi sebutir mutiara.

Bukankah Jusuf, walau sambil berlinang air-mata, mengembara meninggalkan ayahnya. Bukankah dalam pengembaraan itu, dia menemukan kerajaan, ketenaran dan kemenangan?

Bukankah Mustapha berhijrah, dan di Madinah memperoleh kedaulatan, dan menjadi tuan dari berbagai negeri?

Kalaupun kaki tak engkau miliki, tempuhlah hijrah di dalam dirimu sendiri, (Itu) bagaikan tambang merah-delima mulai tersingkap oleh secercah cahaya matahari.

Wahai pencari, berhijrahlah, keluar dari kampung halamanmu, menuju ke kedalaman dirimu sendiri.
Karena dengan hijrah seperti itu, bumi menjadi tambang emas. Dari yang semula masam dan pahit, berkembanglah menjadi sesuatu yang manis. Bahkan dari tanah yang tandus, tumbuh berbagai jenis buah-buahan.

Lihatlah kejaiban ini, yang tergelar di bawah matahari kebanggaan Tabriz. Karena semua pohon mendapatkan keindahannya dari cahaya matahari.

-- Rumi: Divan Syamsi Tabriz no 27, terjemahan ke Bahasa Inggris oleh Nicholson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar