Minggu, 24 November 2013

Παντα χωρει, ουδει μενει



"Παντα χωρει, ουδει μενει - Segala hal mengalir dan tak satupun yang tinggal diam."
-- Heraclitus

Dialektika adalah sebuah cara untuk memikirkan dan mengartikan dunia baik yang mewujud dalam alam maupun dalam masyarakat. Ia adalah sebuah cara untuk melihat alam semesta, yang berangkat dari aksioma bahwa segala hal berada dalam kondisi yang selalu berubah dan mengalir.

Ketika kita pertama kali merenungkan dunia sekitar kita, kita melihat rangkaian gejala yang demikian banyak dan kompleks, satu jaring laba-laba yang rumit dari berbagai perubahan yang berlangsung tanpa henti, sebab dan akibat, aksi dan reaksi. Kekuatan penggerak [motive force] dari penyelidikan ilmiah adalah gairah untuk mendapatkan pemahaman yang rasional atas lorong penyesat yang membingungkan ini, agar kita dapat menaklukkannya pada satu waktu.

"Di alam tidak satupun yang tinggal tetap. Segala hal berada dalam peralihan, pergerakan dan perubahan yang abadi. Walau demikian, kita menemukan bahwa tidak ada sesuatupun yang muncul dari ketiadaan tanpa memiliki pendahulu yang hadir sebelum dirinya. Sama halnya, tidak ada sesuatupun yang pernah menghilang tanpa bekas, dalam makna bahwa hal ini menimbulkan keadaan di mana tidak sesuatupun yang ada di masa setelah ia menghilang. Karakter umum dunia ini dapat dinyatakan dalam satu prinsip yang kiranya meringkaskan satu himpunan besar berbagai pengalaman, dan yang belum pernah dibuktikan keliru dalam pengamatan atau percobaan apapun, baik yang ilmiah maupun tidak; yaitu, bahwa semua hal datang dari hal lain dan menimbulkan hal yang lain lagi."
-- David Bohm

Proposisi dasar dialektika adalah bahwa segala hal berada dalam proses perubahan, pergerakan dan perkembangan yang terus-menerus. Bahkan ketika bagi kita tidak terlihat sesuatupun terjadi, dalam kenyataannya, materi selalu berubah. Molekul, atom dan partikel-partikel sub-atomik terus bertukar tempat, selalu dalam pergerakan. Dialektika, dengan demikian, adalah sebuah interpretasi yang pada hakikatnya dinamik atas segala gejala dan proses yang terjadi dalam segala tingkat materi, baik yang organik maupun yang anorganik.

Engels menyatakannya: "Gerak, dalam makna yang paling luas, dipandang sebagai cara untuk mengada [mode of existence], sifat inheren, dari materi, mencakup segala perubahan dan proses yang terjadi di alam raya, dari sekedar pertukaran tempat sampai proses berpikir. Penyelidikan atas sifat gerak secara alamiah harus mulai dari yang bentuk-bentuk gerak yang paling rendah dan sederhana, dan untuk belajar memahaminya sebelum penyelidikan itu dapat mencapai penjelasan apapun mengenai bentuk-bentuk pergerakan yang lebih tinggi dan kompleks."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar