Jumat, 28 Maret 2014

Sesungguhnya rahmat Tuhanku mendahului murkaNya

Kasih Tuhan & Pengorbanan Musa

Pada suatu masa di zaman Nabi Musa a.s., ada seorang lelaki yang tidak teguh dalam melakukan tobat. Meskipun dia sudah bertobat, namun selalu dilanggar lagi. Ini berlangsung hingga 20 tahun. Maka, Alloh SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s.,

”Wahai Musa, katakan kepada hamba-Ku si fulan bahwa Aku murka kepadanya. Maka Nabi Musa a.s.menyampaikan risalah tersebut kepada lelaki itu. Dia segera berlari ke sebuah batu yang besar dan sangat bersedih.

Musa a.s. mengadu, “Wahai Tuhanku, adakah dosa yang lebih besar ketimbang ampunan-Mu, lebih mulia daripada sifat-Mu yang qadim. Dan, sifatku memang tercela, tapi apakah sifatku dapat mengalahkan sifat-Mu? Jika Engkau menghalangi hamba-Mu dari rahmat-Mu, lalu kepada siapa dia akan berharap? Jika Engkau melemparkan mereka, kepada siapa mereka akan menuju?

Tuhanku, jika rahmat-Mu memang ada, maka aku benar-benar telah menebus mereka dengan diriku!”

Alloh SWT berfirman, “Wahai Musa, pergilah kepadanya dan katakan: “Jika dosamu sepenuh bumi, pastilah Aku mengampuninya untukmu setelah engkau mengenali-Ku dengan kesempurnaan kekuasaan, ampunan dan rahmat.”

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada suara yang lebih disukai oleh Alloh SWT daripada suara seorang hamba yang bertobat dan berkata: “Wahai Tuhanku,” lalu Tuhan berfirman: “Aku sambut engkau, wahai hamba-Ku. Mintalah apa yang engkau inginkan, Kau adalah hamba-Ku seperti sebagian malaikat-Ku. Aku berada di sisi kananmu, di sisi kirimu, atasmu dan lebih dekat daripada isi hatimu. Bersaksilah kepada-Ku, wahai para malaikat bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuninya.”
-- Imam Al-Ghazali dalam Muakasyafatul Qulub

*****

Permohonan Ampun Kekasih Alloh

Ibnu Umar r.a. pernah duduk bersama Rasulullah Saw. dan berkata, "Aku menghitung lebih dari seratus kali Rasulullah Saw. mengucapkan, 'Wahai Rabbku, ampunilah aku dan terimalah tobatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat dan Maha Pengampun," (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Anas bin Malik r.a. menuturkan, "Aku mendengar Rasulullah Saw. bersabda, 'Alloh Swt. berfirman:
'Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau mau berdoa kepada-Ku dan mengharap rahmat-Ku, maka Aku akan mengampunimu atas segala kesalahanmu dan Aku tak mempedulikannya.

Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu banyaknya sampai ke awan yang ada di langit, lalu engkau memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan Aku juga tak mempedulikannya.

Wahai anak Adam, seandainya engkau berjumpa dengan-Ku dengan membawa dosa-dosa sepenuh bumi, sedang engkau saat berjumpa dengan-Ku tidak dalam keadaan menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, maka Aku akan menjumpaimu dengan memberi ampunan sepenuh bumi pula,"
(HR Tirmidzi, Ahmad dan Ad-Darimi).

*****

Mengulang Lagi, Lagi & Lagi..

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi Saw. dalam suatu riwayat yang beliau ceritakan dari Tuhannya, bersabda:
“Seorang hamba telah melakukan suatu dosa, lalu dia berkata, ‘Ya Alloh, ampunilah dosaku.’

Lalu, Alloh Swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah melakukan suatu perbuatan dosa, lalu dia mengerti bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat memberikan hukuman sebab dosa tersebut.’

Kemudian, hamba itu mengulangi lagi perbuatan dosanya, lalu dia berdoa, ‘Ya Tuhanku, ampunilah dosaku.’

Lalu, Alloh Swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah melakukan dosa lagi, akan tetapi dia tetap mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat memberikan hukuman sebab dosa tersebut.’

Kemudian, hamba itu mengulangi lagi perbuatan dosanya, lalu dia berdoa, ‘Ya Tuhanku, ampunilah dosaku.’

Lalu, Alloh Swt. berfirman, ‘Hamba-Ku telah berbuat dosa lagi, akan tetapi dia mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan yang dapat mengampuni dosa dan dapat memberikan hukuman sebab dosanya itu. Sungguh Aku telah mengampuni dosa hamba-Ku itu, maka silakan dia berbuat sekehendak hatinya.’”
(HR. Muttafaq Alaih).

Seandainya seluruh manusia kufur, maka Keagungan Alloh tidak turun sederajatpun oleh kekufuran mereka. Dan seandainya pula seluruh manusia beriman, maka Keagungan Alloh tidak bertambah sederajatpun oleh keimanan mereka. Alloh tidak tersentuh akibat, justru Ia adalah sebab dari segala sebab.

“Wahai anak Adam, kenapa engkau tidak memperhatikan Aku? Tahukah engkau, bahwa engkau berada dalam pengawasan mata-Ku dalam kesepianmu, & di kala nafsu syahwatmu bergejolak. INGATLAH AKU, dan MINTALAH KEPADAKU agar aku cabut nafsu itu dari hatimu, dan Aku pelihara engkau dari berbuat maksiat kepada-Ku dan Aku jadikan engkau benci kepada perbuatan itu; Aku mudahkan engkau menta’ati-Ku, Aku jadikan engkau cinta kepada keta’atan itu serta Aku jadikan indah dalam pandangan matamu.”

“Wahai anak Adam, Aku hanya menyuruh dan mencegah engkau agar supaya engkau meminta pertolongan kepada-Ku dan berpegang erat kepada tali (agama) Ku, bukan untuk durhaka kepada-Ku dan berpaling daripada-Ku; dan kalau (engkau) begitu Aku akan menjauhkan diri daripadamu. Aku sebenarnya tidak memerlukan engkau, dan engkaulah yang memerlukan Aku. Aku telah menciptakan dunia ini dan Aku mudahkan dia untuk memenuhi kepentinganmu, tidak lain supaya engkau bersiap-siap untuk menemui Aku dan engkau bawa perbekalan daripadanya, agar supaya engkau jangan berpaling daripada-Ku dan kekal di atas bumi.”

“Ketahuilah olehmu, bahwa kampung akhirat itu adalah lebih baik bagimu daripada dunia ini. Oleh karenanya janganlah engkau pilih yang lain daripada apa yang telah Aku pilihkan bagimu, dan janganlah engkau benci menemui-Ku; karena barangsiapa benci menemuiku, Aku pun benci menemuinya. Dan barangsiapa rindu bertemu dengan-Ku, Akupun rindu bertemu menemuinya.”
-- Al Futuhatul Makkiah, jilid II hal 529.

Duhai Sang Maha Kasih.. Sang Maha Cinta.. Hanya karena cinta kasih sayangMU diri ini masih hidup seperti saat ini walau diri ini sungguh lemah dan hanya dapat berjalan tersaruk saruk menyambut setiap torehan tintaMU dan lukisan takdirMU yang Kau ukir bagiku..

Duhai Kekasih Tercinta diri ini sungguh lemah tiada daya upaya dan sungguh berserah dan belajar menerima serta menuruti semua aturanMU yang telah Kau siapkan tanpa sedikit ragu dan khawatir lagi..

Sungguh Engkau Yang Maha Baik dan Maha Sempurna semua tiada lepas dari tangan kasihMU yang membuat seluruh hidup ini indah pada waktuNYA.. Lahaullawalla quwata ilabilla.. sungguh diri ini lemah ya Alloh.. Hanya diam dalam diamMU menikmati pelukan hangatmu serta merasakan keindahan belaian kasih sayangMU yang menyegarkan dan membangkitkan jiwa dan rohku tuk senantiasa menikmati permainan panggung sandiwara kehidupan dunia yang telah Engkau tata dengan apik tuk membentuk diriku semakin dewasa dalamMU..

Kini susah senang suka duka tangis tawa dan semua permainan dualitas duniawi tiada sedikitpun membuat diriku goyah lagi jiwaku tegar dalam pelukan kasihMU yang senantiasa mengiringiku dari buka mata sampai tutup mata..

Ya Alloh dalam Keagungan dan KemuliaanMU diriku bersimpuh tertunduk berserah diri pasrah sumarah menyerahkan semuanya kepadaMU.. Engkau baik.. Sangat baik.. Teramat baik..

“ Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Alloh. Sesungguhnya Alloh mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ”
(Qs. Al-Zumar [39]:53)

Janganlah berkecil hati pada Rahmat Alloh
Karena Alloh Azza wajalla berfirman (hadits Qudsi) bahwa: "RahmatKu mendahului murkaKu."
(HR. Muslim)

Kalau kita merasa telah berbuat dzolim terhadap Alloh, maka mari kita segera bertaubat dan lagi-lagi jangan berkecil hati… karena Alloh telah berjanji, firmanNya,

“tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Alloh akan mengampuninya); maka seaungguhnya Aku Maha Pangampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. An Naml : 11)

“Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Robb kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al a’raf :153)

Mari… mari ikhwah fillah…

Mari kita bersegera kepada ampunan Alloh dan jannah-Nya, serta menjadi bagian dari mereka yang diampuni Robb mereka…

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Ali Imran ayat 133)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar