Tumbuhan mengakses energi yang melimpah di alam dari sinar matahari, udara, dan tanah. Energi yang diserap oleh tumbuhan itu kemudian dikeluarkan berupa energi juga (prana).
Di alam ini penuh dengan sumber energi Prana. Energi ini akan mampu mengisi ulang potensi potensi dasar yang berkurang akibat terpakai dalam aktivitas hidup. Energi Prana akan bekerja pada Stem Cell dalam meningkatkan potensi potensi dasar dari Hormon, Enzyme dalam tubuh yang akan menghasilkan energi metabolisme dan immunitas.
Bagaimana mengakses Energi Prana yang hebat ini? Yaitu dengan selalu berada atau sering berada dalam kondisi Alpha atau kalau mungkin Thetha. Kondisi kondisi ini adalah kondisi meditatif. Yaitu kondisi Damai, kondisi Berkecukupan Hati, kondisi penuh Rasa Syukur, kondisi Tenteram, kondisi Cinta kasih.
Tatkala tanah yang di dalam telah siap untuk disemai benih kesunyian, alam pasti akan merekayasa sang waktu, untuk mempertemukan kita dalam satu jalinan rantai keindahan. Dalam satu barisan parade kembali pulang seperti cakrawala yang tersungkur di ngarai barat. satu babak kehidupan telah kita selesaikan lengkap dengan senyumnya.
Demikian alam semesta raya senantiasa akan menyelaraskan dan menyeimbangkan dirinya agar senantiasa terjaga dalam keselarasan dan keseimbangan sehingga kala keseimbangan tiada terjaga maka alam semesta akan bergerak untuk menjaga keselarasan dan keseimbangan demikian juga bagi setiap pribadi yang mulai tercerahkan maka mereka akan senantiara dalam keselarasan dan keseimbangan yang harmonis meliputi duduk gerak dan diamnya.
Bahwa energi yang berada di seluruh alam semesta merupakan rangkaian saling terkait dan berhubungan. Aktivitas setiap energi kita akan berpengaruh atau terpengaruh oleh aktifitas energi alam semesta.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa di dalam diri manusia dan di alam semesta, ada energi yang belum mampu di ilmiahkan, namun sudah dapat digunakan oleh manusia. Dan untuk memudahkannya, manusia kemudian menamakannya dunia metafisik, supra natural, kekuatan batin, kekuatan pikiran.
Apa yang kita ucapkan, pikirkan dan rasakan menunjukkan adanya aktivitas energi, dan akan memberikan dampak ke dalam dan ke luar diri kita. Memperbanyak berpikir positif dan mengurangi pikiran negatif, maka energi positif akan lebih banyak masuk ke dalam diri kita. Energi yang kita keluarkan akan terurai atau tersimpan di alam raya dan kemudian kembali kepada diri kita entah baik atau buruk. Kalau kita mendengki orang lain, sekalipun orang yang kita dengki tidak mengetahuinya, namun diri kita sendiri dan alam semesta mengetahuinya, sehingga energi yang ada dalam diri dan di alam semesta akan meresponnya, dan kemudian cepat atau lambat kita akan mendapat dampaknya. Mau tampil sesantun apapun, mau bicara dengan mengumbar ayat suci sebanyak apapun, cepat atau lambat getar aura yang muncul dari dalam diri akan bisa dirasakan banyak orang..
Semua yang ada adalah gerak, rasa, cipta & kehendakNya. Tak ada yang luput dariNya. Jika aku membenci sesuatu yang ada di dalam semesta ini, berarti pula aku membenci cipta & kehendakNya. Dan jika aku mencintai sesuatu yang ada di alam semesta ini, akan bertambah pula mahabbahku padaNya..
Jikalau kita telah menyadari bahwa -saya, kamu, kita, anda, kami- semuanya sesungguhnya satu kesatuan yang tiada terpecahkan dan tiada terpisahkan masihkah kita selalu mau menyakiti dan menindas satu dengan lainnya ataukah kita mulai mau menyadari semuanya itu dan mulai hidup SILIH ASIH.. SILIH ASUH.. SILIH ASAH.. Biar SILIH WANGI.. Hidup saling mengasihi dalam ikatan kasihNYA saling mengagungkan dan saling memuliakan satu diantara lainnya..
Begitulah tanpa kita sadari kita sering malah terbalik balik bukannya mengolah rasa sehingga senantiasa jernih dan bening malah sebaliknya kita yang diolah dan di bolak balik sampai jungkir balik oleh Rasa yang membuat diri kita senantiasa bertekuk lutut oleh rasa perasaan positif maupun rasa perasaan negatif dan terlarut demikian dalamnya sehingga hilang keheningan dan kejernihannya berbalik tenggelam dan karam sampai kedasar tiada dapat bangkit..
Pada kenyataannya kita adalah korban spleteran lingkungan sekitar kondisi situasi dan keadaan diluar dari diri sendiri baik yang melahirkan energi positif maupun energi negatif dan hanya sedikit yang telah melahirkan energi maha halus dan bening dari kedalaman dirinya yang meliputi semua dan memberikan rasa nyaman kepada sekitarnya
Karena itu masuklah kedalam dirimu dan masuklah kedalam baitullah yang ada dalam dirimu serta dirikanlah Shallat maka seluruh alam semesta akan berthawaf mengelilingimu karena dirimu adalah PUSAT SEMESTA..
Menuju kesadaran sejati. Tingkat keberserahan diri yang tinggi. “Laa haula walaa quwwata illaa billaah - Tiada daya dan upaya/kekuatan kecuali atas izin Alloh.”
...Semua ini akan kembali lagi kepada Sang Maha Tunggal...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar