Nasihat Tentang Hati
Yang paling menakjubkan pada diri manusia adalah hatinya, padahal ia merupakan sumber hikmah sekaligus lawan kontranya :
Jika timbul harapan, maka ia ditundukkan ketamakan, ia akan dibinasakan oleh kekikiran.
Jika ia telah dikuasai keputus-asaan, penyesalan akan membunuhnya.
Jika ditimpa kemarahan, menjadi keras kepalalah ia.
Jika sedang puas, ia alpa menjaganya.
Jika dilanda ketakutan, dia disibukkan oleh kehati-hatian.
Jika sedang dalam kelapangan (kaya), bangkitlah kesombonganya.
Jika mendapatkan harta, kekayaan menjadikannya berbuat sewenang-wenang.
Jika kefakiran menimpa, ia tenggelam dalam kesusahan.
Jika laparnya menguat, kelemahan menjadikannya tidak mampu berdiri tegak.
Dan jika terlampau kenyang, perutnya akan mengganggu kenyamanannya. Sesungguhnya setiap kekurangan akan membahayakan dan setiap hal yang melampaui batas akan merusak dan membinasakan.
Ada empat hal yang mematikan hati, yaitu: dosa yang bertumpuk-tumpuk, (mendengarkan) guyunon orang tolol, banyak bersikap kasar dengan kaum perempuan dan duduk bersama orang-orang mati.
Mereka bertanya, “Siapakah orang-orang mati itu, wahai Amirul Mu’minin?”
Imam ‘Ali, kw, menjawab, “Yaitu setiap hamba yang hidup bergelimang dalam kemewahan.”
Ketahuilah! Sesungguhnya diantara bencana ada kefakiran, yang lebih berat daripada kefakiran adalah penyakit badan dan yang lebih berat daripada penyakit badan adalah penyakit hati.
Ketahuilah! Sesungguhnya di antara kenikmatan adalah banyak harta, yang lebih utama daripada banyak harta adalah kesehatan badan dan yang yang lebih utama daripada kesehatan badan adalah ketaqwaan hati.
Tanyalah hati tentang segala perkara karena sesungguhnya ia adalah saksi yang tidak akan menerima suap.
Sebaik-baik hati adalah yang paling waspada menjaganya.
Nyalakan hatimu dengan adab, sebagaimana nyalanya api dengan kayu bakar.
Harta simpanan yang paling bemanfaat adalah cinta hati.
Sesungguhnya hati memiliki keinginan, kepedulian, dan keengganan. Maka, datangilah ia dari arah kesenangan dan kepeduliannya. Sebab jika hati itu dipaksakan, ia akan buta.
Sesungguhnya hati mengalami kejemuan, sebagaimana jemunya badan. Maka, berikanlah padanya anekdot-anekdot hikmah.
Jika engkau ragu dalam hal kecintaan seseorang, maka tanyakanlah hatimu.
Nasihat Tentang Akal
Kekayaan yang paling besar adalah akal.
Akal (kecerdasan) tampak melalui pergaulan, sedangkan kejahatan seseorang diketahui ketika dia berkuasa.
Akal adalah raja, sedangkan tabiat adalah rakyatnya. Jika akal lemah untuk mengatur tabiat itu, maka akan timbul kecacatan padanya.
Akal lebih diutamakan daripada hawa nafsu karena akal menjadikanmu sebagai pemilik zaman, sedangkan hawa nafsu memperbudakmu untuk zaman.
Makanan pokok tubuh adalah makanan, sedangkan makanan pokok akal adalah hikmah. Maka, kapan saja hilang salah satu dari keduanya makanan pokoknya, binasalah ia dan lenyap.
Duduklah bersama orang-orang bijak, baik mereka itu musuh atau akal bertemu dengan akal.
Tidak ada harta yang lebih berharga daripada akal.
Pertalian yang paling berharga adalah akal yang berpasangan dengan kemujuran.
Adab adalah gambaran dari akal.
Jika akal dibiarkan menjadi kendali, tidak tertawan oleh hawa nafsu, atau melampaui batas agama, atau fanatik terhadap nenek moyang, niscaya hal itu akan mengantarkan pelakunya pada keselamatan.
Jika engkau hendak menutup sebuah kitab, maka hendaklah engkau teliti kembali kitab itu. Karena sesungguhnya yang kau tutup adalah akalmu.
Jika Allah hendak menghilangkan nikmat dari seorang hamba-Nya, maka yang pertama kali diubah dari hamba-Nya itu adalah akalnya.
Akal adalah naluri, sedangkan yang mengasuhnya adalah berbagai pengalaman.
Akal adalah buah pikiran clan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahui.
Ruh adalah kehidupan badan, sedangkan akal adalah kehidupan ruh.
Akal adalah rekaman terhadap berbagai pengalaman.
Rasulmu adalah juru terjemah akalmu.
Pahamilah kabar jika kalian mendengarnya dengan akal yang penuh dengan pemahaman, bukan akal yang sekadar meriwayatkan. Sesungguhnya periwayat ilmu banyak jumlahnya, sedangkan yang memahaminya sedikit.
Orang yang berakal bersaing dengan orang-orang saleh agar dapat menyusul mereka, clan dia ingin sekali dapat berserikat dengan mereka karena kecintaannya terhadap mereka-meskipun amalnya tidak mampu menyamai mereka.
Orang berakal, jika berbicara dengan suatu kalimat, maka ikut bersamanya hikmah dan nasihat.
Orang yang paling bijak akalnya dan yang paling sempurna keutamaannya adalah yang mengisi hari-harinya dengan perdamaian, bergaul dengan saudara-saudaranya dengan rekonsiliasi, dan menerima kekurangan zaman.
Tidaklah patut bagi orang yang berakal kecuali berada dalam salah satu dari dua kondisi ini, yaitu berada dalam cita-cita yang paling (hubungan individu dengan masyarakat) tinggi untuk mencari dunia, atau berada dalam cita-cita yang paling tinggi untuk meninggalkannya.
Tidaklah layak bagi seorang yang berakal untuk menuntut ketaatan orang lain (terhadapnya), sedangkan ketaatannya terhadap dirinya sendiri ditolak.
Orang yang berakal adalah orang yang mencurigai pendapatnya sendiri dan tidak mempercayai apa yang dipandang baik oleh dirinya.
Orang yang berakal adalah yang menjadikan pengalaman-pengalaman (hidup) sebagai nasihat baginya.
Sesungguhnya perkataan orang-orang berakal, jika benar, maka ia adalah obat namun jika salah, maka ia adalah penyakit.
Permusuhan orang-orang pintar adalah permusuhan yang paling berat dan paling berbahaya karena ia hanya terjadi setelah didahului dengan hujah dan peringatan, clan setelah tidak mungkin lagi ada perdamaian di antara keduanya.
Sesungguhnya sesuatu yang tidak disukai (kesialan) memiliki batas yang pasti akan berakhir. Oleh karena itu, seorang yang berakal hendaknya bersikap tenang sampai kesialan itu hilang (berlalu dengan sendirinya). Sebab, menghindar darinya sebelum habis waktunya hanya akan menambah kesialannya.
Orang yang paling disukai oleh orang berakal adalah musuhnya juga berakal. Sebab, jika musuhnya itu berakal, maka dia akan merasa aman dari kejahatannya.
Celaan orang-orang yang berakal lebih berat daripada hukuman seorang penguasa.
Permulaan pendapat orang berakal adalah akhir pendapat orang bodoh.
Bagi orang yang berakal, hidup dalam kesusahan bersama orang-orang berakal lebih disenangi daripada hidup dalam kelapangan bersama orang-orang bodoh.
Rukun-rukun Islam
Allah mewajibkan iman untuk menyucikan diri dari kemusyrikan. (Mewajibkan) shalat untuk membersihkan diri dari kesombongan. Zakat sebagai sebab mendatangkan rezeki. Puasa sebagai ujian untuk keikhlasan seorang hamba Allah. Haji sebagai sar-ana pendekatan diri kepada agama. Jihad untuk kemuliaan Islam. Mengajak kepada kebaikan sebagai kemaslahatan untuk orang banyak (masyarakat). Melarang perbuatan mungkar untuk mencegah kejahatan orangorang bodoh. Menyambung silaturahim untuk menambah bilangan penduduk. Qishash untuk mencegah pembunuhan. Pelaksanaan hudud (hukuman) untuk memuliakan hal-hal yang dilarang. Meninggalkan minuman khamar untuk menjaga akal. Menjauhkan diri dari pencurian untuk menjaga kehormatan diri. Meninggalkan zina untuk membentengi nasab. Kesaksian untuk mengalahkan bantahan. Meninggalkan dusta untuk mensyariatkan kebenaran. Perdamaian sebagai keamanan dari ancaman. Menyampaikan amanat sebagai peraturan bagi umat. Ketaatan sebagai pengagungan atas kepemimpinan.
Sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian beberapa kewajiban (keagamaan), maka janganlah kalian menyia-nyiakannya. Dia telah menentukan kepada kalian hukum, maka janganlah kalian melanggarnya. Melarang atas kalian beberapa perkara, maka janganlah kalian memberanikan diri menceburkan diri ke dalamnya. Dan Dia telah mendiamkan bagi kalian banyak hal, bukan karena lupa, maka janganlah kalian menyusahkan diri kalian dengan membahasnya.
Shalat adalah sarana pedekatan (kepada Allah) bagi setiap orang yang bertakwa, sedangkan haji adalah jihad setiap orang yang lemah. Bagi segala sesuatu ada zakatnya, sedangkan zakat badan adalah puasa. Dan jihad kaum wanita adalah setia kepada suaminya.
Tidak ada pendekatan diri (kepada Allah) dengan melaksanakan ibadah yang sunnah jika hal itu memudaratkan ibadah yang wajib.
Sesungguhnya bagi hati ada saat-saat menerima (giat) dan ada pula saat-saat malas. Maka, ketika ia sedang menerima, bebankanlah padanya ibadah-ibadah yang sunnah. Akan tetapi, ketika ia malas, cukupkanlah padanya ibadah-ibadah yang wajib.
Nasihat Tentang Introspeksi
Barangsiapa yang mengintrospeksi dirinya, maka dia telah beruntung dan barangsiapa yang lalai akan dirinya, maka dia telah merugi. Barangsiapa yang takut (akan siksa Allah), maka. dia akan aman (dari siksa-Nya). Barangsiapa yang mau mengambil pelajaran, maka dia akan terbuka pandangannya. Barangsiapa yang telah terbuka pandangannya, maka dia akan memahami. Dan barangsiapa yang telah memahami, maka dia akan mengetahui.
Semoga Allah merahmati seorang hamba yang takut kepada Tuhannya, menasihati dirinya, menyegerakan tobatnya, dan mengalahkan hawa nafsunya. Sebab, sesungguhnya ajalnya tersembunyi darinya, angan-angannya menipunya, sedangkan syetan menyertainya (berupaya menyesatkannya).
Sebaik-baik kehidupan adalah yang tidak menguasaimu dan tidak pula mengalihkan perhatianmu (dari mengingat Allah Ta’ala).
Ingatlah kalian akan berakhirnya segala kesenangan dan yang tersisa adalah pertanggung jawaban.
Amal-amal hamba terjadi dalam dunia ini, seimbang dengan perhitungannya kelak di akhirat.
Lihatlah wajahmu setiap waktu di cermin. jika wajahmu itu bagus, anggaplah ia buruk karena engkau menambahkannya dengan perbuatan yang buruk, yang dengannya engkau telah memberi noda padanya. Dan jika (engkau dapati bahwa) wajahmu itu buruk, anggaplah ia memang buruk karena engkau telah menggabungkan dua keburukan (buruk rupa dan amal).
Didiklah dirimu dengan apa yang engkau tidak suka pada orang lain.
Ketika seseorang mencela terhadap dirinya sendiri secara terang-terangan adalah diam-diam ia memuji dirinya.
Tidaklah kemaluanmu akan berzina jika engkau memejamkan pandanganmu.
Syetan setiap orang adalah (sepadan dengan keadaan) dirinya sendiri.
Nasihat tentang Shalat
Perbedaan antara seorang Mukmin dan kafir adalah shalat. Barang-siapa yang meninggalkannya, lalu dia mengaku sebagai Mukmin, maka perbuatannya itu telah mendustakannya, dan dirinya pun menjadi saksi akan hal itu.
Lakukanlah shalat subuh ketika hari masih gelap, niscaya (kelak) engkau akan bertemu dengan Allah Ta’ala dengan wajah yang putih.
Jagalah urusan shalat, peliharah ia, perbanyaklah mengerjakannya, dan dekatkanlah dirimu (kepada Allah) dengan shalat itu. Sebab, sesungguhnya shalat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang yang beriman (QS 4:103). Apakah kalian tidak mendengarkan jawaban para penghuni neraka ketika mereka ditanya, "Apakah yang memasukkan kamu kedalam Saqar(neraka)?" Merekan menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat " (QS 74:42-43).
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah saw. ketika beliau mengutusku ke Yaman, "Bagaimana aku harus mengimani mereka shalat (berjamaah)?" Maka, beliau menjawab, "Imamilah mereka shalat (berjamaah) seperti shalatnya orang yang paling lemah di antara mereka, dan jadilah orang yang amat penyayang terhadap orang-orang yang beriman."
Barangsiapa yang tidak mengambil persiapan shalat sebelum tiba waktunya, maka dia tidak menghormati shalat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar