Rabu, 18 Desember 2013

Kembali Ke Diri Sendiri





“Wahai anak Adam!
Janganlah kalian melaknat makhluk, sebab laknat tersebut akan kembali pada kalian sendiri.”
-- Hadist Qudsi


***********************************************************************************


“Jika kamu berbuat baik (berarti) berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,...”
{QS. Al-Isra, 17:7}

“Barangsiapa yang Mengerjakan amal yang saleh maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Rabbmulah kamu dikembalikan.”
(QS. Al-Jaatsiyah, 45:15)

“Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
[QS. An-Naml, 27:40]

“Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
{QS. Al-Ankabut, 29:6}

“Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya.”
{QS. An-Naml, 29:92}

 “Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu).”
{QS. Faathir, 35:18}


***********************************************************************************



“Saya tidak pernah berbuat baik kepada siapa pun dan saya tidak pernah berbuat jahat terhadap siapa pun. Karena Alloh SWT. berfirman,

‘Siapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan siapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-(Nya).’(QS. Fushshilat, 41:46}

Artinya, jika saya berbuat baik kepada seseorang, berarti saya telah berbuat baik kepada diriku sendiri dan jika saya berbuat jahat kepada orang lain, berarti saya telah berbuat jahat kepada diriku sendiri.”
-- Sayyidinna‘Ali RA.


***********************************************************************************

“Kamu menghadap Alloh dengan membawa 70 macam dosa pribadi adalah lebih ringan bagimu daripada kamu menghadap kepada Alloh dengan membawa satu dosa sosial.

Karena dengan kemurahan hati-Nya, mungkin saja Alloh SWT. memaafkan dosa pribadimu. Sedangkan dosa sosial, hanya bisa dimaafkan jika kamu telah meminta keridaan dari orang yang kamu zalimi.

Atas dasar ini, maka sepatutnya orang yang zalim untuk bertobat dari kezalimannya dan berupaya meminta maaf kepada orang yang telah dizaliminya. Jika orang yang dizalimi tidak mau memaafkannya, maka hendaknya kamu memintakan ampunan untuknya dan berdoa untuknya. Mudah-mudahan hal itu akan meringankan bebanmu dan kamu mendapatkan keridaan dari orang yang terzalimi.”
-- Imam Sufyan al-Tsauri

***********************************************************************************

“Jika kamu berbuat zalim kepada seseorang, maka waspadailah permusuhan orang itu kepadamu. Orang yang menanam duri, tidak akan memanen padi.”
-- Syaikh Al-Anqary dalam Munyatul Wa'izhin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar