Saya tidak berbicara soal agama dan keyakinan lain karena tidak tahu banyak dan takut salah. Tapi, nilai-nilai berikut bersifat universal.
Al-Qur'an: Udkhulu fis-Silmi kaaffah, memasuki Islam hendaknya menyeluruh. Islam terdiri atas; Syariat, Tariqat, Haqiqat, Makrifat.
Bukan mana yang lebih dulu antara Syariat, Tariqat, Haqiqat, Ma'rifat. Yang esensinya: mana yang belum saya masuki agar Sempurna Islamku.
Jika salah satu saja ditinggalkan atau tak dimasuki maka perjalanan menuju Kesempurnaan Pulang masih sangat jauh dari Keridhaan Allah.
Syariat tanpa Haqiqat adalah sia-sia. Haqiqat tanpa Syariat adalah tersesat (dalam agamanya sendiri).
Syariat ibarat Jalan, Tariqat itu Kendaraan, Haqiqat adalah Alamat yang Dituju, Ma'rifat ialah Tuan Rumah. Satu kesatuan yang utuh.
Keributan antar-umat satu agama atau agama yang berbeda masih seputar Jalan dan Kendaraan. Tak banyak yang membahas Alamat dan Tuan Rumah.
Jika: "Awaluddin ma'rifatullah". Awalnya beragama adalah ma'rifat kepada Allah. Mengenal Allah. Sudahkah mengenalNya?
Jika: "Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu." Barang siapa yang mengenal Dirinya, maka ia akan mengenal Allah. Sudahkah mengenal Diri sendiri?
Jika: "Mengenal Allah, terlalu muluk. Maka mengenal Diri, itulah suluk." Yuk mulai dari sekarang: dari Mengenal Diri Sendiri. Bismillah...
Hanya dengan mengenal jati diri, maka makhluq mengenal Khaliq.
Maka, mengenal Diri sesungguhnya adalah perjalanan terdekat
untuk mencapai Hakikat Asal Muasal.
“Innallaha khalqa Adam ala shuratihi - Alloh Ciptakan Adam
sesuai dengan citraNya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar