Ukuran kematangan spiritual memang tidak bisa diukur dengan usia seseorang. Kedekatan kepada Alloh juga tidak bisa diukur dengan jenjang akademik, pengalaman hidup dan kemapanan sosial-ekonomi. Semua tergantung dari olah batin dan komunikasi kita sebagai hamba kepada Sang Khalik.
Karena itu, kita perlu selalu mengevaluasi diri setiap saat agar mampu mengingatkan diri kita untuk tidak terjebak pada nafsu. Tak sedikit orang yang telah berumur dan memiliki pengetahuan yang tinggi, tetap saja bisa terjerumus pada nafsu.
Ibnu Atha'illah mengatakan,
”Seandainya engkau memperlakukan nafsu seperti baju, yakni setiap kali kotor dicuci dan setiap kali terkoyak ditambal, pasti engkau akan bahagia. Bisa jadi ada orang yang janggutnya sudah memutih dan rambutnya sudah beruban, tetapi ia masih tidak duduk bersama Alloh untuk mengevaluasi nafsunya yang menyimpang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar