Sabtu, 04 Januari 2014

Khidir AS dan Ali bin Abi Thalib



Pada waktu Ali ra sedang melakukan thawaf, tiba-tiba dia melihat seorang laki-laki bergantung pada kelambu Ka’bah sambil berdo’a,

”Ya Tuhan, yang tidak direpotkan oleh sebutan-sebutan, yang elok dan tidak disilapkan oleh permintaan-permintaan yang banyak dan tidak disibukkan oleh pengaduan-pengaduan yang bertubi-tubi, bolehlah aku mencicipi dinginnya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu”.

Ali ra pun memanggil dan berkata,
”Wahai hamba Allah, ulangilah perkataanmu itu.”

Kata orang itu, ”Apakah Anda mendengarkanku?”

Ali pun menjawab, ”Ya”

Lalu orang itu berkata lagi,
”Demi Khidir yang jiwanya berada didalam genggaman-Nya, siapa-siapa orang yang mengucapkan do’a itu pada setiap selesai shalat fardhu maka pasti ia akan mendapatkan ampunan dosa-dosanya dari Allah, sekalipun dosa-dosanya itu laksana bilangan pasir dan seperti butir-butir air hujan atau bagaikan banyaknya daun-daun pepohonan”.

-- Riwayat Al Khathib dalam tarikh Baghdad dari Sufyan Ats-Tsauri, dari Abdullah bin Mhraz, dari Yazid bin Ashamm dari Ali bin Abi Thalib

***********************************************************************************

 



Dalam sebuah riwayat lain dikatakan

Ketika Ali bin Abi Thalib sedang thawaf mengelilingi Ka’bah, dia melihat ada seseorang yang sedang bergelanyut di penutup (kiswah) Ka’bah seraya berdoa:

“Yaa man laa yusyghiluhu sam’un ‘an sam’in. Yaa man laa tughlithuhul masaa`il. Yaa man la yatabarromu bi ilhaahil malhiin. Adziqnii burda ‘afwika wa halaawata rohmatika - Wahai Dzat yang tidak sibuk untuk mendengarkan “suara” apa pun. Wahai Dzat yang tidak akan keliru memberi kepada banyak peminta. Wahai Dzat yang tidak pernah bosan dengan permintaan yang terus menerus. Berikan aku sejuknya rasa maaf-Mu dan manisnya rahmat-Mu!”

Ali bin Abi Thalib takjub dan berkata pada orang itu,
“Wahai hamba Allah! Doamu itu sungguh dahsyat!”

“Apakah kamu sudah pernah mendengarnya?” tanya lelaki itu.

“Ya, saya pernah mendengar,” jawab Ali.

Lalu, lelaki itu berkata: “Gunakan doa ini di setiap akhir shalat, demi Dzat yang jiwa Khidir ada ditangannya. Kalau kamu punya dosa sebanyak bintang di langit, dan sebanyak kerikil di bumi. Maka, akan diampuni lebih cepat kedipan mata!”

-- HR. Ibn ‘Asyakir

Dalam Fathul Bari disebutkan, “(Lelaki) dia itu sebenarnya Khidir!”
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar